Total Pageviews

Wednesday 27 May 2015

Cak Nun: “ Jangan Terlalu Menganiaya Rokok!”

sumber :www.youtube.com
“Jangankan kok merokok, nasi kalau berlebihan juga bikin modar, berbahaya. Maka sekarang saya meminta, jangan menganiaya rokok banget-banget, jangan menindas rokok. Saya setuju rokok itu berbahaya, sebagaimana saya setuju gula berbahaya, sate kambing, garam, minuman suplemen juga berbahaya”.

 Cak Nun sebenarnya mengajak kita untuk berpikir dan bersikap proporsional. Jadi hal-hal yang sifatnya cinta mati ataupun anti pati terhadap sesuatu hal, harus dikembalikan pada hal yang sangat mendasar, bahwa apapun ciptaan—yang diciptakan Allah tentu ada maksud, ada pelajaran yang hendak disampaikan. Dan untuk itu, Tuhan begitu menghargai manusia yang mengunakan otaknya untuk berpikir.

 “Saya merokok karena cinta sama Allah, sebab Allah yang membuat tembakau. Kalau sehari saja saya tidak merokok, malaikatnya lewat-lewat terus sambil bilang, dibuatkan tembakau sama Allah kok gak dhemok (:dipegang). Lalu setan menimpali, tapi gak sehat loh.

” Persoalan sehat atau tidak sehat, menurut Cak Nun, masing-masing orang punya ukuran terhadap tubuhnya. “ Saya bisa mengukur badan sendiri, saya tahu kapan minum,kapan makan, seberapa saya minum dan makan. Saya mengukur, jalannya hidup saya ukur. Baik dan buruk saya sudah punya ukuran silahkan periksa badan saya”.

 Jadi kalau rokok diberi stiker/gambar yang mengerikan dengan tulisan “MEMBUNUHMU”, dengan asumsi bahwa rokok berbahaya, beliau menghimbau kepada Depkes untuk menempel juga stiker membunuhmu pada garam, gula, suplemen, sate kambing, sepeda motor/knalpot. Himbauan yang lain, Cak Nun mengingatkan jangan sampai terbujuk dengan pemikiran yang ngawur seperti diatas. Harus punya pemikiran sendiri. Sebab urusannya bukan sekedar ‘bunuh-membunuh’, lebih substatif adalah memahami maqom, ukuran, kemampuan masing-masing orang. Tidak ada yang tidak membunuhmu, jika tidak ingin mati, hanya ada satu cara : JANGAN HIDUP!

 ***

Sebagai catatan, cak nun menambahkan, “ Saya sudah keliling dunia, dan hanya di Indonesia, rokok yang ada gambarnya menjijikkan. Di korea, taiwan, hongkong, rusia, tidak ada. Rokok disini teraniaya dan karena kewajiban saya menemani yang teraniaya, maka biarlah saya menemani rokok”.

 “Saya tidak pernah menganjurkan orang untuk merokok, sebelum orang itu mengerti dirinya sendiri baik jasmaniah, rohaniah juga kehidupan ini sebagai suatu metabolisme kosmis yang Allah atur sedemikian rupa, sebelum mengerti sejarah rokok, kalau belum ngerti semua itu, jangan merokok”.

 Salatiga, akhir mei 2015
 Sumber tulisan : https://www.youtube.com/watch?v=LQrbYMcof80 https://www.youtube.com/watch?v=joA5hizfr98

No comments:

Post a Comment